Rabu, 21 Desember 2016

logika




A.    Pengertian  Logika
Logika berasal dari bahasa yunani dari kata sifat ‘logike’ yang berhubungan dengan kata benda ‘logos’ yang berarti perkataan atau kata sebagai manifestasi dari pikiran manusia. Dengan demikiania terdapatlah suatu jalinan yang kuat antara pikiran dan kata-kata yang dimanifestasikan dalam bahasa.
Secara etimologi dapat diartikan bahwa logika itu adalah ilmu yang mempelajari pikiran yang diungkapkan dalam bahasa.
Dengan berpiikir atau bernalar merupakan suatu bentuk kegiatan akal/ratio manusia dengan mana pengetahuan yang kita terima melalui panca indera diolah dan ditunjukan untuk mencapai suatu kebenaran.
Aktivitas berpikir adalah berdialog dengan diri sendiri dalam batin dengan manifestasinya ialah : mempertimbangkan, merenungkan, menganalisis, menunjukan alasan-alasan, membuktikan sesuatu, menggolong-golongkan, membanding-bandingkan, menarik kesimpulan, meneliti suatu jalan pikiran,mencari kausalitasnya, membahas secara realitas dan lain-lain.
Kita telah mengetahui bahwa logika adalah salah satu cabang pengetahuan filsafat yang terbagi atas logika Formal dan logika Material. Dengan demikian logika atau ilmu penalaran dapatlah dirumuskan / didefinisikan sebagai berikut:
a.       Ilmu pengetahuan yang merumuskan tentang hukum-hukum, asas-asas, aturan-aturan atau kaidah-kaidah tentang berpikir yang harus ditaati supaya kita dapat berpikir  tepat/benar dan mencapai kebenaran.
b.      Ilmu pengetahuan yang mempelajari aktivitas akal/rasio manusia dipandang dari segi benar atau salah.
Dilihat dari sudut pandang kegunaan:
1.      Logika sebagai ilmu pengetahuan
Logika merupakan sebuah ilmu pengetahuan di mana objek materialnya adalah berpikir (khususnya penalaran/proses penalaran) dan objek formal logika adalah berpikir/penalaran yang ditinjau dari segi ketepatannya.

2.      Logika sebagai cabang filsafat
Logika adalah sebuah cabang filsafat yang praktis. Praktis di sini berarti logika dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Logika lahir bersama-sama dengan lahirnya filsafat di Yunani. Dalam usaha untuk menaruh pikiran-pikirannya serta pendapat-pendapatnya, filsuf-filsuf Yunani kuno tidak jarang mencoba membantah pikiran yang lain dengan menunjukkan kesesatan penalarannya.
Logika digunakan untuk melakukan pembuktian. Logika mengatakan yang bentuk inferensi yang berlaku dan yang tidak. Secara tradisional, logika dipelajari sebagai cabang filosofi, tetapi juga bisa dianggap sebagai cabang matematika. Logika tidak bisa dihindarkan dalam proses hidup mencari kebenaran.


B.     Macam-macam Logika
Menurut  buku E.Sumaryono
Secara hakiki logika dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:
 logika alamiah (kodratiah) dan logika ilmiah (logikasaintifika).
1.     Logika alamiah adalah kinerja akal budi manusia yang berfikir secara tepat dan lurus sebelum dipengaruhi oleh keinginan-keinginan dan kecenderungan-kecenderungan yang subyektif.Kemampuan logika almiah manusia ada sejak lahir.
2.     Logika ilmiah isinya memperhalus, mempertajam pikiran serta akal budi.Logika ilmiah menjadi ilmu khusus yang merumuskan azaz-azas yang harus di tepati dalam setiap pemikiran. Berkat pertolongan logika ilmiah inilah akal budi dapat bekerja dengan lebih tepat, lebih teliti, lebih mudah dan lebih aman.


C.     Manfaat Mempelejari Logika
Pada dasarnya pelajaran logika dapat menimbulkan kesadaran untuk menggunakkan sistem-sistem ,prinsip-prinsip, hokum-hukum tentang berpikir yang sitematis.
Berikut ini adalah beberapa kgunaan mempelajari logika:
1.      Pelajaran logika menyatakan, menyelaraskan dan menggunakan prinsip-prinsip abstrak yang dapat diterapkan dalam semua lapangan ilmu pengetahuan lainya, bahkan bagi pengetahuan filsafat merupakan ilmu yang harus dikuasai terlebih dahulu.
2.      Dapat menambah daya/kemampuan berpikir abstrak manusia, dapat melatih dan mengembangkan daya pikir serta daya nalar manusia yang bermuara kepada tertib disiplin intelektual manusia.
3.      Dapat membimbing daya pemikiran dan penalaran kita untuk tidak tersesat oleh sesuatu pola berpikir yang berdasarkan otoritas(kekuasaan).
4.      Dapat mengembangkan daya atau kemampuan berpikir logis dan kritis manusia yang sangat dibutuhkan terutama bagi ilmuwan dan calon ilmuwan((mahasiswa)
5.      Dapat menegembangkan daya atau kemampuan imajinatif.
6.      Dapat mengembangkan daya intuisi manusia yang berdaya nalar.
7.      Dapat meningkatkan daya problem solving manusia dalam setiapa problem kehidupan yang dihadapinya.
D.    Syarat Pokok dalam Penalaran.
1.      Pemikiran harus berpangkal pada kenyataan atau kebenaran.
Apabila titik pangkal suatu pemikiran tidak pasti maka keimpulan yang ditarik daripadanya juga tidaklah akan pasti,bhkan mungkin saja  akan salah.
2.      Alasan-alasan yang dikemukakan haruslah tepat dan kuat.
Dalam kehidupan sehari-hari kadangkala terjadi pengajuan pendapat oleh seseorang , dalam penarikan kesimpulan tentang suatu fakta yang diamatinya sudah merasa yakin sekali dan pasti,padahal alasan-alasan yang dikemukakan tidklah cukup, tidaklah mengena, tidaklah memberikan pembuktian sama sekali.
Jadi terdapat banyak hal atau keadaan atau kedaan yang dapat dibuktikan hanya dengan fakta ,meskipun kadang kala dibutuhkan penelitia yang seksama.
3.      Jalan pikiran haruslah logis.
Yang dimaksud jalan pikiran manusia adalah adanya hubungan antara titik pangkal berpikir/alasan-alasan atau premis-premis dan kesimpulan (konklusi)yang dapat ditarik.Apabila hubungan tersebut tepat dan logis, maka kesimpulannya disebut sahih/valid/benar.
E.     Pedoman dalam Logika/Penalaran.
1.      Kita harus berpikir sendiri,jangan hanya membeo saja lalu menerima apa saja yang disemboyankan(khususnya dalam surat kabar)
2.      Pikirkanlah terlebih dahulu ,minimal beberapa saat sebelum bertindak.
3.      Berpikirlah objektif.
4.      Berpikirlah dua kali.
5.      Berpikiran jauh ke depan untuk jangka waktu yang panjang.
6.      Bersikap kritis
7.      Bersifat terbuka.
8.      Bersikap optimis.
9.      Bersikap jujur dalam segala hal, tempat dan waktu.
10.  Berpikirlah dan beramallah secara ikhlas,teratur dan terencana.
F.     Dasar-dasar penalaran Logika
Konsep bentuk logis adalah inti dari logika. Konsep itu menyatakan bahwa kesahihan (validitas) sebuah argumen ditentukan oleh bentuk logisnya, bukan oleh isinya. Dalam hal ini logika menjadi alat untuk menganalisis argumen, yakni hubungan antara kesimpulan dan bukti atau bukti-bukti yang diberikan (premis).
Dasar penalaran dalam logika ada dua, yakni deduktif dan induktif
1.                  Penalaran deduktif
Penalaran deduktif, kadang disebut logika deduktif, adalah penalaran yang membangun atau mengevaluasi argumen deduktif. Argumen dinyatakan deduktif jika kebenaran dari kesimpulan ditarik atau merupakan konsekuensi logis dari premis-premisnya. Argumen deduktif dinyatakan valid atau tidak valid, bukan benar atau salah. Sebuah argumen deduktif dinyatakan valid jika dan hanya jika kesimpulannya merupakan konsekuensi logis dari premis-premisnya.
Contoh argumen deduktif:
a.     Setiap mamalia punya sebuah jantung
b.    Semua kuda adalah mamalia
c.     Setiap kuda punya sebuah jantung
2.                  Penalaran induktif
Penalaran induktif, kadang disebut logika induktif, adalah penalaran yang berangkat dari serangkaian fakta-fakta khusus untuk mencapai kesimpulan umum.


Contoh argumen induktif:
a.     Kuda Sumba punya sebuah jantung
b.    Kuda Australia punya sebuah jantung
c.     Kuda Amerika punya sebuah jantung
d.    Kuda Inggris punya sebuah jantung
e.     Setiap kuda punya sebuah jantung
Tabel di bawah ini menunjukkan beberapa ciri utama yang membedakan penalaran induktif dan deduktif.

Deduktif
Induktif
Jika semua premis benar maka kesimpulan pasti benar.
Jika premis benar, kesimpulan mungkin benar, tapi tak pasti benar.
Semua informasi atau fakta pada kesimpulan sudah ada, sekurangnya secara implisit, dalam premis.
Kesimpulan memuat informasi yang tak ada, bahkan secara implisit, dalam premis.




DAFTAR PUSTAKA
·         Dr. A, Vloemans Regais Jolivet,LOGIKA, ERLANGGA, Jakarta:2005
Drs. Burhanudin Salam, LOGIKA FORMAL(Filsafat Ilmu),Bina Aksara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar